Profil Desa Bakurejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Bakurejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Bakurejo, Grabag, Purworejo. Mengungkap potensi agraris di wilayah perbukitan, geliat UMKM berbasis hasil bumi, serta dinamika pembangunan dan kehidupan sosial masyarakat desa yang tangguh dan mandiri di Purworejo.
-
Ekonomi Berbasis Perkebunan Rakyat
Perekonomian Desa Bakurejo ditopang oleh sektor perkebunan rakyat di lahan kering, dengan komoditas unggulan seperti kelapa, albasia (sengon), dan buah-buahan tropis.
-
Geliat UMKM Pengolahan Hasil Bumi
Masyarakatnya aktif mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama pengolahan kelapa menjadi gula kelapa dan produksi makanan ringan tradisional.
-
Pembangunan Infrastruktur Konektivitas
Pemerintah desa memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan untuk membuka akses antardusun di wilayah perbukitan dan memperlancar distribusi hasil ekonomi warga.
Terletak di kawasan perbukitan Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Desa Bakurejo menampilkan wajah desa yang dinamis dan penuh potensi. Dengan topografi yang menantang, masyarakat Bakurejo justru mampu mengubahnya menjadi lahan produktif yang menopang kehidupan melalui perkebunan rakyat dan pertanian tadah hujan. Lebih dari itu, desa ini menunjukkan semangat kewirausahaan yang kuat melalui beragam Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis hasil bumi, membuktikan bahwa kreativitas dapat tumbuh subur di tengah ketenangan alam pedesaan.
Kondisi Geografis dan Pemanfaatan Lahan
Secara geografis, Desa Bakurejo berada di wilayah dengan kontur tanah yang bergelombang hingga berbukit. Kondisi alam ini membuat sebagian besar lahannya merupakan lahan kering yang mengandalkan curah hujan sebagai sumber pengairan utama. Lereng-lereng perbukitan dimanfaatkan secara optimal oleh warga untuk budidaya aneka tanaman keras, palawija, dan buah-buahan yang cocok dengan agroklimat setempat.Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, luas wilayah Desa Bakurejo adalah sekitar 1,59 kilometer persegi atau 159 hektare. Lahan tersebut terbagi untuk area permukiman, tegalan atau perkebunan, dan fasilitas umum. Adapun batas-batas wilayah Desa Bakurejo ialah sebagai berikut:
Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tlepok Kulon.
Di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tlepok Wetan.
Di sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Ngombol.
Di sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bayan.
Tata guna lahan yang didominasi oleh perkebunan rakyat menciptakan lanskap yang hijau dan asri, sekaligus menjadi fondasi utama bagi struktur ekonomi masyarakat desa.
Demografi dan Kehidupan Sosial Masyarakat
Menurut data kependudukan terkini per pertengahan tahun 2025, Desa Bakurejo dihuni oleh sekitar 1.340 jiwa. Dengan luas wilayah 1,59 kilometer persegi, tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 842 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang moderat untuk sebuah desa agraris di kawasan perbukitan.Mayoritas penduduk Desa Bakurejo berprofesi sebagai petani kebun dan penderes nira kelapa. Keterampilan mengolah lahan kering dan memanen hasil perkebunan telah menjadi keahlian yang diwariskan dari generasi ke generasi. Selain bertani, sebagian warga juga mengembangkan usaha di sektor UMKM atau bekerja sebagai buruh di kota terdekat.Kehidupan sosial masyarakat Bakurejo sangat lekat dengan nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan. Semangat kebersamaan ini menjadi modal sosial yang kuat dalam menjalankan berbagai program pembangunan desa. Kegiatan kerja bakti, musyawarah desa, serta perayaan hari besar keagamaan dan nasional selalu diikuti dengan antusiasme tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat, memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Perkebunan dan UMKM sebagai Tulang Punggung Ekonomi
Perekonomian Desa Bakurejo digerakkan oleh dua sektor utama yang saling terintegrasi: perkebunan rakyat dan UMKM pengolahan hasil bumi. Sinergi antara keduanya menciptakan rantai nilai ekonomi yang produktif di tingkat desa.Di sektor perkebunan, kelapa menjadi komoditas primadona. Hampir setiap jengkal lahan pekarangan dan kebun ditanami pohon kelapa. Hasilnya tidak hanya dijual dalam bentuk buah, tetapi nira dari bunga kelapa menjadi bahan baku utama industri gula kelapa (gula merah). Selain kelapa, tanaman kayu keras seperti albasia (sengon) menjadi investasi jangka panjang yang populer di kalangan warga. Berbagai jenis buah-buahan tropis seperti rambutan, durian, dan manggis juga tumbuh subur dan menjadi sumber pendapatan musiman yang signifikan.Geliat UMKM menjadi motor penggerak ekonomi kedua yang tak kalah penting. Banyak keluarga di Bakurejo yang memiliki usaha rumahan pembuatan gula kelapa. Aktivitas menderes nira di pagi hari dan memasaknya menjadi gula di siang hari adalah pemandangan umum yang menunjukkan produktivitas warga. Di samping gula kelapa, UMKM lain yang berkembang adalah produksi makanan ringan tradisional seperti keripik singkong, rengginang, dan aneka kue basah yang dipasarkan ke pasar-pasar terdekat. Keberadaan UMKM ini memberikan nilai tambah pada hasil panen dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Kesejahteraan
Pemerintah Desa Bakurejo secara konsisten berupaya meningkatkan kualitas hidup warganya melalui pembangunan infrastruktur yang strategis. Menyadari tantangan geografis di wilayah perbukitan, alokasi Dana Desa (DD) diprioritaskan untuk program peningkatan kualitas jalan. Pembukaan jalan baru, pengerasan, dan rabat beton di jalan-jalan antardusun dan jalan usaha tani menjadi fokus utama untuk melancarkan mobilitas warga dan distribusi hasil ekonomi.Di bidang pelayanan dasar, akses terhadap air bersih dan sanitasi layak juga terus ditingkatkan. Pembangunan sarana air bersih komunal dari sumber mata air perbukitan dan program jambanisasi keluarga menjadi bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Fasilitas publik seperti balai desa, posyandu, dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) juga terus mendapatkan perhatian melalui perbaikan dan penambahan sarana.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Tantangan utama yang dihadapi Desa Bakurejo adalah fluktuasi harga komoditas perkebunan yang seringkali tidak menentu dan dapat memengaruhi pendapatan petani. Selain itu, regenerasi petani dan penderes nira menjadi isu penting yang perlu diantisipasi, mengingat profesi ini menuntut kerja fisik yang berat dan keahlian khusus. Bagi para pelaku UMKM, tantangan terletak pada akses pasar yang lebih luas dan peningkatan standar kualitas produk agar mampu bersaing.Namun Desa Bakurejo menyimpan prospek masa depan yang cerah. Potensi untuk mengembangkan produk olahan gula kelapa menjadi produk premium seperti gula semut organik sangat terbuka. Diversifikasi produk UMKM dengan kemasan yang lebih modern dan pemasaran digital dapat memperluas jangkauan pasar.Selain itu, keindahan alam perbukitan dan keaslian kehidupan agrarisnya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi agrowisata. Paket wisata edukasi mengenai proses pembuatan gula kelapa dari awal hingga akhir dapat menjadi daya tarik unik. Dengan inovasi, kolaborasi, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia, Desa Bakurejo berpotensi besar untuk menjadi desa yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera berbasis pada kekuatan potensi lokalnya.